Selasa, 03 Agustus 2010

Menghormati Orang Tua

Al-Qur'an secara tegas mewajibkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tuanya (Q/17:23). Berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain) merupakan alkhoir, yakni nilai kebaikan yang secara universal diwajibkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Artinya nilai kebaikan berbakti kepada orang tua itu berlaku sepanjang zaman dan pada seluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi bagaimana caranya berbakti sudah termasuk kategori al ma'ruf, yakni nilai kebaikan yang secara sosial diakui oleh masyarakat pada suatu zaman dan suatu lingkungan.

Dalam hal ini al Qur 'anpun memberi batasan, misalnya seperti yang disebutkan dalam surat al Isra, bahwa seorang anak tidak boleh berkata kasar apalagi menghardik kepada kedua orang tuanya(Q/17:23). Seorang anak juga harus menunjukkan sikap berterima kasihnya kepada kedua orang tua yang menjadi sebab kehadirannya di muka bumi. Di mata Allah sikap terima kasih anak kepada orang tuanya dipandang sangat penting, sampai perintah itu disampaikan senafas dengan perintah bersyukur kepadaNya (anisykur li wa liwa lidaika (Q/31:14)). Meski demikian, kepatuhan seorang anak kepada orang tua dibatasi dengan kepatuhannya kepada Allah.

Jika orang tua menyuruh anaknya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Allah, maka sang anak dilarang mematuhi perintah orang tua tersebut, seraya tetap harus menghormatinya secara patut (ma'ruf) sebagai orang tua (Q/ 31:15). Seorang anak, oleh Nabi juga dilarang berperkara secara terbuka dengan orang tuanya di forum pengadilan, karena hubungan anak —orang tua bukan semata-mata hubungan hukum yang mengandung dimensi kontrak sosial melainkan hubungan darah yang bernilai sakral.

Sementara itu orang tua harus adil dalam memberikan kasih sayangnya kepada anak-anaknya. Diantara kewajiban orang tua kepada anak-anaknya adalah; memberi nama yang baik, menafkahi, mendidik mereka dengan agama (akhlak kehidupan) dan menikahkan jika sudah tiba waktunya.

Adapun jika orang tua sudah meninggal, maka kewajiban anak kepada orang tua adalah (a) melaksanakan wasiatnya, (b) menjaga nama baiknya, (c) meneruskan cita-citanya, (d) meneruskan silaturahmi dengan handai tolannya, (e) memohonkan ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dalam hubungan dengan kerabat, secara umum semangat hubungan baiknya sejalan dengan semangat keharusan berbakti kepada orang tua. Paman, bibi, mertua dan seterusnya harus dideretkan dalam deretan orang tua, saudara misan yang muda dan seterusnya dideretkan pada saudara muda atau adik, yang tua dideretkan kepada kakak. Secara spesifik kerabat harus didahulukan dibanding yang lain, misalnya jika seseorang mengeluarkan zakat, kemudian diantara kerabatnya ada orang miskin yang layak menerima zakat itu, maka ia harus didahulukan dibanding orang miskin yang bukan kerabat. Semangat etik hubungan kekerabatan diungkapkan oleh Rasulullah dengan kalimat menghormati kepada yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih muda. (laisa minna man lam yuwagir kabirana wa lam yarham soghirana).

Senin, 02 Agustus 2010

Ketika Malam Datang

Ketika datangnya malam
Ku menatap  sang bulan yang selalu setia
Setia menemani sang langit
Langit yang hitam kelam



Ketika  datangnya malam
Ku berharap sang bintang datang
Datang menerangi hatiku
Datang menghiasi lamunanku



Hanya pesan yang bisa kubaca saat ini
Hanya harapan yang bisa kudapat saat ini
Hanya itukah yang kau berikan
Cukup itu sajakah cintaku



Tidak ada kepastian darimu
sudahilah saja ini semua
cukup  sang bulan dan bintang
cukup  mereka  saja yang menemaniku

Syukur ku

Yaa Rabb
Sungguh besar cinta-Mu kepada hamba
Hamba-Mu yang tak pernah bersyukur ini
Sungguh indah tiap pemberian-Mu kepada hamba
Hamba-Mu yang kotor  ini



Bumi, langit, laut, hutan dan alam semesta
Semua bukti Kekuasaan-Mu
Cinta, kasih dan sayang kepada umat-Mu
Semua bukti Kebesaran-Mu



Yaa  Rabb
Atas izin dan ridho-Mu hamba dapat menjadi khalifah
Khalifah di alam ciptaan-Mu
Atas berkah dan rahmat-Mu  hamba dapat  menikmati
Menikmati isi alam-Mu



Dzikir, doa dan cintaku keapada Nabi-Mu
Semua tanda syukurku kepada-Mu
Yaa Rabb.. izinkan  hamba-Mu
Izinkan terus mencintai-Mu

Minggu, 01 Agustus 2010

Ratapan Hati

Hati ini sepi
Rindu yang tak terobati

Hati ini bimbang
Takut jiwanya hilang

Hati ini menangis
Teringat godaan iblis

Hati ini terluka
Atas dosa yang terbuka

Hati ini pecah
Rasanya akan musnah

Hati ini ternoda
Karena kesombongan masih ada

Hati ini gelisah
Atas masalah yang belum terpecah

Hati ini malu
Melihat hina masa lalu

Hati ini retak
Dihiasi busur panah tersentak

Hati ini rapuh
Ketika iman di dada melepuh

Hati ini keluh kesah
Menjalani hidup yang bermasalah

Hati ini sedih
Ketika perjuangan mulai letih

Hati ini satu
Hanya memohon padaNya yang satu

Hati ini pulang
Karena Tuhan rindu sang petualang